Semangat pagi para pembaca ManajemenSDM dot net,
Setelah menjalani long weekend yang menyenangkan, kembali kita menjalani aktifitas rutin.
Hari ini kami akan membahas artikel lanjutan topik Membuat Sistem Remunerasi Yang Menarik.
Jika anda belum membaca bagian pertamanya, silakan anda membacanya disini.
Sembari menikmati legitnya Brownies Durian dari Belah Doeren, mari kita pelajari artikel hari ini.
–
Sistem remunerasi atau sistem penggajian yang menarik memberikan dampak yang penting agar karyawan anda mampu berkontribusi secara positif.
Produktifitas karyawan menjadi hal penting bagi perusahaan untuk menjalankan usahanya.
Artikel sebelumnya kita sudah membahas 4 Syarat Sistem Remunerasi dan 4 Tujuan Sistem Remunerasi.
hari ini kita akan membahas lanjutan dari artikel sebelumnya. cekidot.
6 Faktor Yang Mempengaruhi Standar Gaji
Standar gaji memang dibuat sendiri oleh masing-masing perusahaan secara internal.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi standar gaji tersebut.
Baik dari sisi internal maupun dari sisi eksternal.
Faktor-faktor ini harus diperhatikan oleh tim yang merumuskan sistem remunerasi di perusahaan, agar tepat dan jitu dalam membangun sistem remunerasi yang menarik.
6 faktor tersebut yaitu :
Faktor 1 : Ketetapan Pemerintah
Tak pelak untuk sebagian besar perusahaan, penetapan UMK mempengaruhi sistem remunerasi di perusahaan.
Khususnya perusahaan yang memiliki level karyawan terendah yang masih menggunakan upah sesuai UMK.
Dalam hal ini banyak perusahaan berpegang pada Ketentuan Pemerintah tentang Upah Minimum Kota (UMK) sebagai pegangan untuk menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaannya.
Meskipun hanya berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat terendah, namun kadang kala memberikan efek sundulan yang signifikan kepada level diatasnya.
Oleh karenanya, ketetapan pemerintah ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sistem remunerasi perusahaan.
Faktor 2 : Tingkat Gaji Di Pasaran
Dalam kebijakannya, perusahaan dapat menempatkan diri berada di level mana.
Apakah level setara pasar, di bawah pasar atau di atas pasar.
Semua ini semata-mata lebih kepada strategi perusahaan.
Perusahaan mengacu pada besarnya upah/ gaji yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan lain terutama yang beroperasi pada sektor yang sama.
Tingkat upah yang berlaku di pasaran diperoleh melalui kegiatan benchmarking atau survei imbalan (salary survey).
Sebagai karyawan, tentu akan mencari gaji yang lebih tinggi.
Sehingga jika perusahaan anda pada sektor yang sama dengan perusahaan lain (kompetitor) menawarkan remunerasi yang kalah menarik dengan kompetitor, maka bisa jadi talent yang anda incar akan berpaling ke kompetitor.
Bahkan bisa jadi karyawan anda juga melirik kompetitor tersebut yang lebih hijau rumputnya.
3. Kemampuan Perusahaan
Pada hakikinya, bagaimanapun sistem remunerasi yang ingin dibuat, akan kembali kepada kemampuan perusahaan (company’s ability to pay)
Yang menjadi acuan utama adalah kemampuan finansial perusahaan untuk membayar.
Perusahaan mungkin ingin membayar upah/gaji seperti dibayar oleh perÂusahaan lain tetapi pada saat itu kondisi perusahaan belum memungkinkan.
Jika hal ini terjadi, maka untuk menarik talent atau mempertahankan karyawan yang ada, anda dapat memberikan sesuatu yang lain selain gaji yang tinggi.
Misalnya nama jabatan yang keren-keren, waktu kerja yang fleksibel, atau suasana kerja yang menyenangkan (anda dapat mempelajarinya disini)
4. Kemauan Perusahaan
Kadang kala perusahaan tidak melihat kondisi pasar maupun faktor-faktor lain, tetapi hanya berpegangan pada apa yang menurut perusahaan itu wajar dan pantas.
Bisa saja perusahaan besar tidak memperdulikan kondisi pasar, dan pede-pede saja dengan remunerasi yang dibuatnya.
Tentu saja dengan tetap memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Kualifikasi SDM Yang Dicari
Ada satu anekdot yang sangat menggelitik didalam sistem remunerasi, yaitu
If You Pay Peanut, You Get Monkey
Jika anda hanya mampu membayar gaji senilai Agya, maka anda tentu tidak bisa mendapatkan SDM kelas BMW.
Oleh karenanya Perusahaan harus berani membudget lebih banyak untuk meng-hire SDM yang lebih baik.
6. Tuntutan Pekerja
Faktor terakhir yang mempengaruhi sistem remunerasi adalah adanya tuntutan pekerja.
Apalagi dijaman saat ini dimana pekerja dengan mudahnya dapat membentuk Serikat Pekerja (anda dapat mempelajari tentang serikat pekerja dan lembaga terkait disini)
Tuntutan pekerja akan menentukan pula tingkatan imbalan yang dibayar perusahaan.
Tuntutan pekerja dan kemauan perusahaan biasanya akan dipertemukan dalam meja perundingan dengan cara musyawarah atau tawar-menawar.
–
Demikian pembahasan hari ini tentang faktor-faktor yang mempengaruhi standar gaji.
ke enam faktor ini harus anda perhatikan dalam membentuk satu sistem remunerasi / sistem penggajian yang menarik, baik untuk karyawan anda maupun untuk menarik perhatian talent yang bagus.
–
ManajemenSDM.net – Portal Terbaik Belajar Ilmu Manajemen SDM (HR) di Indonesia
disclaimer : semua yang tertulis disini adalah opini pribadi penulis
Untuk Pertanyaan dan diskusi silakan tulis di komentar atau silakan menghubungi :
Email : adminmsdm@manajemensdm.net
Official WA : 08986904732 (Whatsapp Only)
ManajemenSDM.net – Portal Terbaik Belajar Ilmu Manajemen SDM (HR) di Indonesia
#ManajemenSDM.net
ManajemenSDM.net – Portal Terbaik Belajar Ilmu Manajemen SDM (HR) di Indonesia